SOSIALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) BERSAMA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) KELOMPOK 10 SANTAN
Pada
Minggu, 3 Juli 2022 pukul 13.30 WIB, Mahasiswa/i KKN-T kelompok 10 Periode 03
Tahun 2022 dari Universitas Alma Ata di Padukuhan Santan, Guwosari berpartisipasi dalam acara Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk mengisi di akhir acara yaitu
sosialisasi tentang TOGA di rumah salah satu ibu-ibu KWT.
Sesampainya di rumah ibu-ibu KWT kami di persilahkan
untuk mengikuti acara dan disuguhkan minuman dan snack. pada acara ini ada 3
sesi, sesi pertama dan kedua tentang uang KWT yaitu uang kas dan uang arisan sedangkan
sesi ke-3 yaitu sosialisasi TOGA.
Pada sesi sosialisasi tentang Tanaman Obat Keluarga
(TOGA) kami menyampaikan TOGA apa saja yang di tanaman dan akan dilestarikan di
padukuhan santan dan menanyakan tentang lokasi lahan kosong yang tersedia di
padukuhan santan. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberi pemahaman dan
menambah pengetahuan ibu-ibu KWT tentang Tanaman Obat Keluarga yang di tanam.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman
hayati (A Mega Biodiversity Country), dengan sekitar 30.000 jenis
tumbuhan tersebar di seluruh negeri, sekitar 9.600 jenis tumbuhan berkhasiat
obat, dan sekitar 300 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh industri obat
tradisional sebagai bahan baku pembuatan obat. obat tradisional. Dengan
demikian, keanekaragaman hayati Indonesia merupakan aset dan sumber daya yang
harus dijaga dan dikelola agar tetap menjadi warisan leluhur dan bermanfaat
bagi pemeliharaan kesehatan masyarakat.
TOGA
adalah kependekan dari Taman Obat Keluarga. TOGA dapat melakukan upaya
pencegahan (pencegahan penyakit), promosi (promosi kesehatan), pengobatan
(penyembuhan penyakit) dan rehabilitasi (pemulihan kesehatan). Selain itu, TOGA
juga memiliki fungsi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, antara lain (1)
meningkatkan status gizi keluarga, (2) meningkatkan pendapatan keluarga, (3)
meningkatkan kesehatan lingkungan hidup, dan (4) memelihara tanaman obat dan
budaya bangsa.
Tanaman Obat Keluarga yang ditanam di padukuhan santan ada 4 macam yaitu temulawak, bunga telang, saga dan daun dewa, masing-masing tanaman berjumlah 3 sehingga total tanaman yang di tanam sebanyak 12 tanaman. Kami juga menyampaikan tentang definisi, ciri, klasifikasi, kandungan senyawa, khasiat, cara pengelolaan dan efek samping dari tiap macam tanaman yang di tanam.
1. Daun Saga
a. Daun
saga : merupakan pohon yang buahnya mirip petai dengan berbiji kecil warnanya
merah. Tanaman ini asalnya dari asia selatan, tetapi saat ini sudah menyebar di
pantropis. Dan umumnya tanaman ini digunakan sebagai pohon peneduh di sekitar
pinggir-pinggir jalan. Tanaman ini juga mudah ditemukan disekitar pantai.
b. Ciri-ciri
daun saga: Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur serta berukuran kecil-kecil.
Daun Saga bersirip ganjil dan memiliki rasa agak manis. Saga mempunyai buah
polong berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam mengkilat dan
licin. Bunganya berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu, dalam
tandan bunga.
c. Toksonomi
/ Klasifikasi :
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas :
Dicotyledoneae
Ordo :
Fabales
Famili :
Fabaceae
Genus :
Abrus Spesies, Abrus precatorius Linn
d. Kandungan
senyawa daun saga : Senyawa flavonoid (antioksidan), Protein, Vitamin A, B1,
B6, C, Saponin dan Tannin.
e. Bagian
dari daun saga yang berkhasiat ada di bagian daun, biji, dan bunga.
f.
Khasiat dari daun saga:
·
Mencegah diabetes dan kanker
·
Mengatasi malaria
·
Membantu mengatasi flu
·
Meringankan batuk
·
Menyembuhkan diare
·
Meningkatkan nafsu makan
g. Efek
samping :
·
Diare
·
Mual
·
Muntah
·
Detak jantung meningkat
h. Cara
pengelolaan:
· Obat Batuk : Pertama mencuci daun kemudian menumbuknya sampai halus, setelah itu memeras sarinya. Kemudia minum sarinya yang telah di peras, untuk anjuran minum sehari 2 kali atau 3 sampai gejala tersebut mereda, apabila tidak ada perubahan segera konsultasi pada dokter. Daun saga juga bias diminum air rebusannya.
· Obat kumur : Rebus 10gr daun saga dengan ½ liter air sampai mendidih.saring menggunakan air rebusan 2-3 kali sehari utuk berkumur.fungsinya agar dapat membunuh bakteri dan mencegah infeksi penyakit.
2. Daun Dewa
a. Daun
Dewa mempunyai nama latin, orang China menyebutnya Samsit. Tinggi tanaman ini
sekitar 30-40 cm, merupakan tumbuhan tegak, batang daun pendek lunak berbentuk
segi lima, dengan penampang berbentuk lonjong dan berambut pada sisi luas. Di
Indonesia sendiri daun dewa seringkali dikelirukan dengan sambung nyawa (Gynura
procumbens).
b. Toksonomi
/ Klasifikasi :
Kingdom : Plantea
Divisi : Magnoliophyte
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Gynura
Spesies : Gynura segetum (lour)
c. Kandungan
daun dewa : flavonoid, polifenol, vitamin K, asam hidrolik, saponin, minyak
atsiri, dan masih banyak lagi yang ampuh untuk mencegah dan mengobati berbagai
penyakit ringan dan kronis
d. Bagian yang berkhasiat dari daun
dewa: diyakini ampuh melancarkan peredaran darah, mengatasi luka memar,
peradangan dan pembengkakan yang terjadi, menghentikan pendarahan, menurunkan
panas, antinyeri, menurunkan kolesterol jahat.
e. Cara
konsumsi daun dewa : Ambil 5 lembar daun
dewa, rebus daun dewa dengan 3 gelas air pada panic yang bukn berbahan
stainless. Biarkan beberapa saat hingga air rebusan sedikit menyusut. Kemudia,
tuangkan ke dalam gelas , air rebusan daun dewa siap untuk diminum.
3. Bunga
Telang
a. Bunga
telang dalam bahasa inggris disebut sebagai Butterfly pea, karena
bentuknya yang menyerupai kupu-kupu memiliki nama latin Clitoria ternatea.
Bunga
telang merupakan tanaman perdu yang dapat tumbuh dan hidup bertahun-tahun
(perennial) tingginya dapat mencapai 5 meter, berambut halus, dan bagian
pangkal berkayu. Daunnya majemuk menyirip trifoleat (seperti daun kacang-kacangan
pada umumnya), bunganya tunggal seperti kupu-kupu yang keluar dari ketiak daun,
warna bungannya biru terang dengan warna putih kekuningan di bagian tengah,
tetapi ada juga bunga yang berwarna putih.
b. Toksonomi
/ Klasifikasi bunga telang:
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Tracheophyta
Infro divisi : Angiospermae
Kelas :
Mangnoliopsida
Ordo :
Fabales
Familia :
Fabacea
Genus :
Clitoria L
Spesies :
Clitoria ternatea
c. Kandungan
senyawa bunga telang : Tanin, Flobatanin, Karbohidrat, Saponin, Triterpenoid, Polifenol,
Flavanol glikosida, Protein, Alkaloid, Antrakuinon, Antosianin, Stigmasit
4-ena-3, 6 dion, Minyak volatile dan Steroid.
d. Bunga
telang memiliki banyak potensi farmakologis antara lain : sebagai antioksidan,
antibakteri, antiparasit, antisida, antidiabetes, dan anti-kanker.
e. Cara
pengelolaan bunga telang ; Di beberapa tempat di Indonesia bunga telang
digunakan sebagai pewarna alami untuk nasi, kue, es lilin, cendol dan pewarna
minuman. Cara pembuatan Teh telang:
·
Berikut adalah bahan-bahan yang
diperlukan:
1) 200
mL air panas
2) 1
genggam bunga telang segar atau 10 kelopak bunga telang yang telah dikeringkan
·
Berikut
cara membuatnya:
1)
Tuang
air panas ke dalam gelas atau cangkir.
2) Masukkan bunga telang, lalu biarkan selama 15 menit. Warna biru pada bunga telang lama-kelamaan akan luntur sehingga air panas berubah warna menjadi kebiruan.
3) Setelah bunga telang tidak lagi mengeluarkan warnanya, saring air dari kelopak bunga yang tersisa. Teh bunga telang siap disajikan.
a. Temulawak
yang mempunyai nama ilmiah Curcuma xanthorrhiza Roxb adalah tanaman
obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberacea).
Temulawak banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak juga
berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutama pada tanah yang
gembur, sehingga buah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar.
b. Toksonomi
/ Klasifikasi :
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas :
Monocotyledonae
Ordo :
Zingiberales
Keluarga :
Zingiberaceae
Genus :
Curcuma
Spesies :
Curcuma xanthorrhiza Roxb
c. Kandungan
senyawa Rimpang temulawak : mengandung antioksidan. Antioksidan dapat mencegah
terjadinya kerusakan sel pada mukosa lambung akibat radikal bebas sebagai bahan
sampingan fagositosis contohnya pada pemakaian aspirin yang berkepanjangan.
d. Khasiat
Temulawak :
1) Memperkuat
imunitas tubuh.
2) Mencegah
dan mengatasi infeksi.
3) Mengatasi
gangguan pencernaan.
4) Menjaga
kesehatan dan fungsi hati.
5) Mengendalikan
kadar gula darah.
6) Menurunkan
risiko terkena penyakit kanker.
e. Cara
pengolahan
Temulawak Kunyit Asam
·
Bahan :
1) 10
gr temulawak, kupas dan bersihkan
2) 25
gr kunyit, kupas dan bersihkan
3) 15
gr asam jawa
4) 30
gr gula merah
5) 500
ml air
·
Cara pembuatan :
1) Haluskan
temulawak dan kunyit dengan 200 ml air
2) Masukkan
seluruh bahan ke dalam panci
3) Tambahkan
sisa air sebanyak 300 ml kemudian didihkan hingga gula larut. Angkat dan
dinginkan
4) Saring
air rebusan ke dalam gelas
5) Sajikan
hangat atau bisa disajikan dalam keadaan dingin.
f.
Efek samping temulawak :
·
Memicu iritasi lambung.
·
Masalah pencernaan.
·
Detak jantung lebih cepat.
·
Mual serta muntah.
·
Memperparah gangguan liver.
·
Memperparah kerusakan ginjal.
·
Meningkatkan risiko infeksi kandung kemih.
·
Obesitas.
Manfaat
dari sosialisasi TOGA ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat desa
santan terkait dengan apa itu TOGA, khasiat dari masing-masing tanaman, cara
pengolahan dan efek sampingnya. Sehingga nantinya TOGA yang di tanam di desa
santan dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan bagi kalangan masyarakat
desa santan.
Komentar
Posting Komentar